PCI Relaxation Vest: Rompi Terapi untuk Pasien Post PCI

Authors

  • Rizky Rayhan Najib Soamangon Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Arif Wahyu Setyo Budi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Erika Loniza Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Nurul Afifah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
  • Fakhrul Dewantoro Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

DOI:

https://doi.org/10.31358/techne.v23i1.399

Keywords:

PCI, Koin Getar, Pemanas, Pijat

Abstract

Penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian utama di dunia. Salah satu tindakan revaskularisasi bagi penderita penyakit jantung yang dapat menurunkan kasus tersebut adalah dengan tindakan percutaneous coronary intervention (PCI). Setelah menjalani tindakan, pasien post PCI harus diimobilisasi selama 11-12 jam. Kondisi pasien yang imobilisasi, posisi tubuh pasien harus terlentang di tempat tidur yang menyebabkan pasien mengalami nyeri punggung dan kecemasan. Tindakan intervensi yang dapat dilakukan untuk mengurangi tingkat nyeri punggung dan kecemasan adalah dengan terapi pijat dan terapi hangat. Tindakan terapi pijat dan terapi hangat saat ini dilakukan secara manual oleh tenaga kesehatan sehingga dibutuhkan sebuah inovasi berupa PCI Relaxation Vest. PCI Relaxation Vest merupakan sebuah rompi yang dapat memberikan sensasi pijat dan sensasi hangat untuk mengurangi tingkat nyeri punggung dan kecemasan bagi pasien post PCI. Metode yang digunakan pada prototipe berupa komponen koin getar untuk menghasilkan frekuensi getaran yang berfungsi untuk memberikan relaksasi pada punggung. Selain itu, prototipe ini dilengkapi dengan penghangat yang didapat dari keluaran komponen heater yang diletakkan di beberapa titik bahu, tulang belakang, dan bagian belakang ginjal di bagian punggung yang berfungsi sebagai terapi untuk meredakan nyeri. Dari hasil uji fungsi didapat kelistrikan tegangan sebesar 5,3 VDC dan arus sebesar 4,97ADC. Frekuensi yang dicapai oleh koin getar sebesar 80 Hz dan suhu yang diatur dari heater berada pada rentang suhu 36°C-45°C. Rompi ini dapat digunakan sebagai terapi pada pasien post PCI dengan pengawasan perawat.

Downloads

Download data is not yet available.

References

World Health Organization, “The top 10 causes of death.”

Kementrian Kesehatan RI, “Hasil utama RISKESDAS,” 2018.

D. Anggraini, T. Z. Andani, “Kualitas hidup pasien pasca-percutaneous coronary intervention (PCI),” 2018.

K. C. Watkins et al., “effectiveness of nurse-led clinics in the early discharge period after percutaneous coronary intervention: a systematic review,” Australian Critical Care, vol. 34, no. 5, pp. 510–517, 2020.

H. Arafat, D. Purwanti, “Efektifitas posisi dan ambulasi dini terhadap nyeri punggung pada pasien percutaneous coronary intervention,” J Clin Med, vol. 7, no. 1, pp. 91–96, 2020.

T. Selvi, “A study to assess the effectiveness of therapeutic back massage on reduction of pain among post-operative patient,” Research Article, vol. 13, no. March, pp. 202–205, 2021.

Anita, “Literatur review intervensi nonfarmakologi (kompres hangat) terhadap tingkat nyeri pasien post op,” Poltekkes Kemenkes, Kendari, 2020.

S. Peng, B. Ying, Y. Chen, X. Sun, “Effects of massage on the anxiety of patients receiving percutaneous coronary intervention,” Psychiatr Danub, vol. 27, no. 1, pp. 44–49, 2015.

Muhibbah, A. Wahid, R. Agustina, O. Illiandri, “Karakteristik pasien sindrom koroner akut pada pasien rawat inap ruang tulip di RSUD Ulin Banjarmasin,” Indonesian Journal for Health Sciences, vol. 3, no. 1, pp. 6–12, Mar. 2019, [Online]. Available: http://journal.umpo.ac.id/index.php/IJHS/,

R. Dwi Sanjani, N. Nurkusumasari, “Sindrom koroner akut acute coronary syndrome,” Proceeding Book Call for Papers Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta, pp. 397–409, 2020.

F. L. Suhardi, S. Shujuan, “Sindroma koroner akut akibat hipoksia: sebuah laporan kasus,” Jurnal Medika Hutama, vol. 02, no. 02, pp. 642–646, Jan. 2021, [Online]. Available: http://jurnalmedikahutama.com

S. A. Harselia, A. K. Putri, “Tindakan percutaneous coronary intervention pada pasien stenosis arteri koroner kanan,” ARKAVI [Arsip Kardiovaskular Indonesia), vol. 3, no. 1, pp. 186–191, 2018, doi: 10.22236/arkavi.v3i1.3687.

I. G. A. S. Aryani, “Asuhan keperawatan nyeri akut pada pasien Tn. K dengan CAD post PCI di ruang intermediate PJT RSUP Sanglah Denpasar tanggal 27-28 April 2021,” Poltekkes Denpasar, Denpasar, 2021.

K. Hayati, T. Devi, “Efektivitas terapi ice massage dan back massage terhadap perubahan intensitas nyeri pada pasien low back pain di Rumah Sakit Grandmed Lubuk Pakam tahun 2020,” Jurnal Keperawatan Dan Fisioterapi (Jkf), vol. 2, no. 2, pp. 139–146, 2020, doi: 10.35451/jkf.v2i2.385.

U. Narsih, H. Rohmatin, A. Widayati, “Efektivitas penanganan dismenore dengan kompres hangat dan obat anti nyeri pada remaja putri (effectiveness of dysmenorrhoea management with the provision of warm water compresses),” Jurnal Sain Med, vol. 9, no. February, pp. 45–51, 2022.

E. Soekaryo, S. Setyahadi, P. Simanjuntak, P. Penelitian Bioteknologi, “Sirsak (annona muricata linn.) sebagai anti inflamasi penghambat enzim siklooksigenase-2 (COX-2) secara in vitro,” Jurnal Para Pemikir, vol. 6, 2017.

Y. Qin, Medical TextilesMaterials. Woodhead Publishing, 2015.

Y. Marjanen, “Validation and improvement of the ISO 2631-1 (1997) standard method for evaluating discomfort from whole-body vibration in a multi-axis environment,” Loughborough University, 2010. [Online]. Available: https://dspace.lboro.ac.uk/2134/6250

E. Susanto, P. Pangaribuan, R. G. P. Hasibuan, “Rancang bangun kendali kecepatan berdasarkan jarak pada mobile robot menggunakan metode fuzzy logic designing controlled speed mobile robot based on distance using fuzzy logic method,” eProceedings of Engineering, vol. 2, no. 2, pp. 1973–1980, Aug. 2015.

Downloads

Published

20-04-2024

How to Cite

Soamangon, R. R. N., Budi, A. W. S., Loniza, E., Afifah, N., & Dewantoro, F. (2024). PCI Relaxation Vest: Rompi Terapi untuk Pasien Post PCI. Techné : Jurnal Ilmiah Elektroteknika, 23(1), 65–76. https://doi.org/10.31358/techne.v23i1.399

Issue

Section

Articles