Sistem Pemantauan Gas Karbon Monoksida (CO) Pada Produk KOLISS-IoT Menggunakan Teknologi Web
DOI:
https://doi.org/10.31358/techne.v19i02.239Keywords:
Pemantauan, Sensor MQ-7, Karbon monoksida (CO), Internet of Things (IoT)Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan gas karbon monoksida (CO) pada produk kompor penghasil listrik dengan teknologi Internet of Things (KOLISS-IoT) yang berpotensi menghasilkan gas CO dari pembakaran yang tidak sempurna. Metode yang digunakan dalam pembuatan alat ini diawali dengan pembuatan produk KOLISS-IoT dan pembuatan sistem pemantauan gas CO yang didukung dengan teknologi Internet of Things (IoT). Proses pemantauan gas CO menggunakan sensor gas tipe MQ-7, sebagai pengendalinya menggunakan Arduino Uno serta untuk menampilkan hasil pemantauan pada halaman web menggunakan modul WiFi ESP8266 sebagai pengirim datanya. Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan, sensor MQ-7 dapat mendeteksi gas karbon monoksida (CO) pada produk KOLISS-IoT yang selanjutnya ditampilkan di LCD dan halaman web. Hasil pengambilan data didapatkan rata-rata gas CO yang terdeteksi sebesar 5,72 ppm serta rata-rata waktu pengiriman data pada halaman web membutuhkan waktu 8,1 detik.
Downloads
References
[2] A. Haryanto and S. Triyono, “Study for emission characteristic of household stoves,” Agritech, vol. 32, no. 4, pp. 425–431, 2012.
[3] N. MacCarty, D. Ogle, D. Still, T. Bond, and C. Roden, “A laboratory comparison of the global warming impact of five major types of biomass cooking stoves,” Energy Sustain. Dev., vol. 12, no. 2, pp. 56–65, 2008, doi: 10.1016/S0973-0826(08)60429-9.
[4] E. Duflo, M. Greenstone, R. Hanna, and G. Vikas, “Cooking stoves, indoor air pollution , and respiratory health in India, AEA RCT Registry, October 2016.
[5] T. Akhtar, Z. Ullah, M. H. Khan, and R. Nazli, “Chronic bronchitis in women using solid biomass fuel in rural Peshawar, Pakistan,” Chest, vol. 132, no. 5, pp. 1472–1475, 2007, doi: 10.1378/chest.06-2529.
[6] V. Mishra, “Effect of indoor air pollution from biomass combustion on prevalence of asthma in the elderly.,” Environ. Health Perspect., vol. 111, no. 1, pp. 71–78, 2003, doi: 10.1289/ehp.5559.
[7] D. G. Fullerton, N. Bruce, and S. B. Gordon, “Indoor air pollution from biomass fuel smoke is a major health concern in the developing world,” Trans. R. Soc. Trop. Med. Hyg., vol. 102, no. 9, pp. 843–851, 2008, doi: 10.1016/j.trstmh.2008.05.028.
[8] Y. Fikri, S. Sumardi, and B. Setiyono, “Sistem monitoring kualitas udara berbasis mikrokontroler Atmega 8535 dengan komunikasi protokol TCP/IP,” Transient, vol. 2, no. 3, pp. 643–650, 2013.
[9] L. O. Sari, E. Safrianti, and R. Sirait, “Analisa respon dan sensitifitas alat deteksi kadar polutan karbon monoksida (CO) di udara dengan sensor TGS 26,” Arsitron, vol. 5, no. 1, p. 53, 2014.
[10] https://www.engineeringtoolbox.com/carbon-monoxide-d_893.html, diakses tanggal 3 Mei 2020.
[11] A. Junaidi, “Internet of Things, Sejarah, Teknologi Dan Penerapannya?: Review,” J. Ilm. Teknol. Inf. Terap., vol. 1, no. 3, pp. 62–66, 2015.
[12] M. A. A. Prakoso and L. Rakhmawati, “Sistem monitoring kadar karbon monoksida (CO) pada cerobong asap industri dengan komunikasi bluetooth melalui smartphone Android” J. Tek. Elektro, vol. 07, no. 01, pp. 23–30, 2018.
[13] S. H. Maharani, N. Kholis, “Studi literatur: Pengaruh penggunaan sensor gas terhadap persentase nilai error karbonmonoksida (CO) dan hidrokarbon (HC) pada prototipe vehivel gas detector (VGD) ” J. Tek. Elektro, vol. 09, no. 03, pp. 569–578, 2020.
[14] I. W. A. Wibawa, I. G. Bagus, W. Kusuma, and I. M. Widiyarta, “Perancangan alat uji detektor emisi gas buang yang dilengkapi dengan interface komunikasi USB,” Logic : Jurnal Rancang Bangun dan Teknologi, vol. 15, no. 2, pp. 69–75, 2015.
[15] R. Apriliansyah Dwi Saputra, “Prototipe Pengendali Kualitas Udara Indoor Berbasis Mikrokontroler Atmega 328P,” Skripsi D3 Teknik Elektronika UNY, 2017.